• Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

mitsubishi

Baca: 2 Korintus 4:16-18

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, akan menghasilkan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. (2 Korintus 4:17)

Misalkan Anda sudah di surga dan bermimpi tentang kehidupan di dunia ini. Terpapar penderitaan akibat menyandang nama Kristus: beroleh nilai pas-pasan karena tak ikut nyontek, tak naik pangkat karena tak ikut korupsi, terkucil dan terampas sebagian hak Anda karena iman Anda. Tapi, itu Cuma mimpi buruk, dan semua sudah berlalu!


LEBIH BAIK MENDERITA SEMENTARA DI DUNIA
DARIPADA MENDERITA SELAMANYA DI NERAKA

Atau, Anda di neraka dan bermimpi serupa. Kali ini tentang kehidupan yang amat nyaman, bergelimang harta dan kenikmatan. Anda tak peduli pada siapa pun, bahkan Yesus. Hidup egois dan serba senang. Sekarang? Sesal kemudian tak berguna.

Begitulah, dari perspektif kekekalan, kehidupan Rasul Paulus juga bagai “mimpi buruk”. Penderitaan demi penderitaan menderanya. Sejak berjumpa Yesus dan menjadi hamba-Nya, sepertinya ia tidak pernah menjalani “kehidupan normal”. Dalam suratnya ini, paling tidak empat kali ia memaparkan berbagai kesulitan yang ia alami (1:8-9, 4:8-11, 6:4-10, dan 11:23-27). Namun, apakah Paulus jadi patah arang terhadap Tuhan? Sama sekali tidak. Ia tahu bahwa ia hidup untuk memberitakan Injil (ay. 5). Lagipula, bukankah Tuhan sudah menentukan bahwa, sebagai hamba-Nya, ia akan “menanggung banyak penderitaan” (lihat Kis. 9:16)? Itulah sebabnya Paulus bisa berkata bahwa semua penderitaannya itu “ringan” saja dibandingkan dengan “kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” yang bakal diterimanya kelak (ay. 17). Luar biasa, bukan?

Lalu, bagaimana dengan “mimpi” Anda sekarang? Semoga bukan “mimpi indah” ya?

Source : http://www.renunganharian.net/2015/61-februari/1317-mimpi-yang-mana.html

Telah

No comments:

Post a Comment