• Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

  • Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Klik untuk Harga & Spesifikasi

    Content Text...

mitsubishi

Baca: Kolose 3:18-25


Hai bapak-bapak, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. (Kolose3:21)


Memarahi anak yang nakal dengan maksud mengoreksinya memang tidak ada salahnya. Sayangnya, banyak orangtua hanya memarahi anak tanpa menjelaskan alasan kemarahan itu. Parahnya, ada pula orangtua yang sering marah-marah tanpa alasan kepada anak sehingga si anak menjadi bingung dan sakit hati.


JANGAN SAKITI HATI ANAKMU,
SUPAYA MEREKA TIDAK TAWAR HATI KEPADAMU

Rasul Paulus menyampaikan sejumlah nasihat tentang kehidupan sebagai manusia baru di dalam Kristus (2:6-4:6). Salah satu nasihatnya berbicara tentang cara membangun hubungan yang baik di antara anggota keluarga. Ia mengingatkan agar bapak-bapak (juga ibu-ibu)--atau, dengan kata lain, orangtua--jangan membuat anak merasa sakit hati, yang dapat berujung pada rasa tawar hati. Tawar hati adalah sikap dingin tanpa sukacita dan tanpa damai sejahtera serta tidak lagi peduli akan orangtua. Sikap orangtua yang tidak bijaksana dapat membangkitkan reaksi tak terduga pada anak, yang bila tidak diselesaikan dapat meninggalkan luka berkepanjangan.


Cinta kasih orangtua kepada anak memang bisa saja diwujudkan dengan mengoreksi kesalahan si anak dan memperbaiki kelakukannya. Hanya masalahnya, jangan sampai kita melakukannya dengan cara yang kasar atau dapat menimbulkan sakit hati pada anak. Kalaupun harus marah, orangtua perlu menjelaskan dengan bijaksana alasannya dan, dengan penjelasan itu, orangtua dapat sekaligus mengoreksi kesalahan si anak. Jangan gengsi pula untuk meminta maaf karena telah marah kepada mereka. Permintaan maaf yang tulus dapat menghapus kemungkinan sakit hati yang nantinya berujung pada tawar hati itu.


Source : http://www.renunganharian.net/2015/63-april/1363-jangan-sakiti-aku.html
Telah

No comments:

Post a Comment