mitsubishi

INGROWNIUS EYEBALLITUS


Baca: 1 Raja-Raja 19:1-8


Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (1 Raja-Raja 19:4)


Ingrownius eyeballitus, kelainan yang menyebabkan bola mata bertumbuh ke arah dalam, adalah istilah Chuck Swindoll untuk menggambarkan penyakit rohani yang kerap menghinggapi orang percaya. Ya, kita cenderung mengarahkan perhatian pada diri sendiri sampai pada taraf mengasihani diri. Kita merasa diri kita tidak dihargai dengan semestinya, diri kita penting namun luput dari perhatian, atau diri kita berbakat tapi tak kunjung dipromosikan.


MENGASIHANI DIRI SENDIRI HANYA AKAN MEMBUAT
PERJALANAN HIDUP SEMAKIN SULIT DIJALANI

Setelah Elia mengalahkan nabi-nabi Baal, Izebel melalui suruhannya mendatangi Elia dan mengancam hendak menghabisi nyawanya. Tentu nabi besar ini pernah menghadapi acaman lain sebelumnya. Namun, entah mengapa, kala itu Elia ambruk. Bahkan ia sampai lari ke padang gurun, dan di bawah pohon arar ia dikuasai oleh rasa mengasihani diri yang parah sampai ingin mati. Mata Elia berfokus ke dalam dirinya sampai ia tidak mampu lagi mengenali keberadaan Allah. Ia merasa dibuang dan ditinggal sendirian. Bersyukur, Tuhan tidak murka. Malahan Dia memberi Elia makanan dan waktu untuk beristirahat. Allah mendorongnya untuk kembali berfokus pada-Nya. Tak lama kemudian, Dia juga memberinya seorang teman, Elisa, untuk berbagi beban.



Apakah hari-hari ini kita mengalami masalah, tantangan, ketidakadilan, dan seakan-akan Tuhan berdiam diri? Ambillah waktu untuk mengistirahatkan mental kita. Dan yang tak kalah penting, lewatkanlah waktu bersama teman, pasangan, mentor, orangtua. Kiranya kita mendapatkan perspektif baru yang segar.


Source : http://www.renunganharian.net/2015/62-maret/1327-ingrownius-eyeballitus.html
Telah

No comments:

Post a Comment